Sunday, January 1, 2017

Kode Kehormatan Gerakan Pramuka

1) Makna Kode Kehormatan Pramuka yang disebut satya / janji adalah :
  • Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
  • Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji.
  • Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial, dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
2) Makna Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuan moral yang disebut darma merupakan :
  •  Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
  • Upaya memberi pengalaman praktis.
  • Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan.
  • Kode Etik organisasi Gerakan Pramuka.
3) Pengertian Kode Kehormatan Gerakan Pramuka adalah :
  • Kode Kehormatan adalah suatu norma / ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.
  • Kode Kehormatan Pramuka adalah suatu norma atau nilai – nilai luhur dalam kehidupan para anggota  Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku seorang anggota Gerakan Pramuka di masyarakat.
Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas :
  • SATYA PRAMUKA, merupakan janji yang diucapkan secara suka rela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaannya.
  • DARMA PRAMUKA, adalah alat proses pendidikan diri yang progesif untuk mengembangkan budi pekerti luhur juga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan yang kegiatan mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan kegotong royong.
Kode kehormatan Gerakan Pramuka untuk masing-masing golongan usia itu berbeda-beda disesuaikan dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing golongan anggota gerakan Pramuka yaitu :
Siaga ( 7 – 10 tahun)
     Janji     → DWI SATYA
    Darma → DWI DARMA
Penggalang (11 – 15 tahun) 
    janji      →TRI SATYA
    Darma  → DASA DARMA
Penegak (16 – 20 tahun)
    janji     → TRI SATYA
    Darma → DASA DARMA
Pandega (21 – 25 tahun)
    janji     →TRI SATYA
    Darma →DASA DARMA
Anggota Dewasa
   janji →TRI SATYA
   Darma →DASA DARMA
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang
1. Janji yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berikut :
    Demi kehormatanku akau berjanji akan bersungguh-sungguh
  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan  mengamalkan Pancasila
  • Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
  •  Menepati Dasa Darma
2. Ketentuan Moral yang disebut Dasa Darma yang selengkapnya berbunyi :
    Dasa Darma Pramuka:
  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
  3. Patriot yang sopan dan ksatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6.  Rajin terampil dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja
  8. Disiplin berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan
Di dalam Trisatya ada enam kewajiban yaitu:
  • Kwajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Kewajiban terhadap Pancasila
  • Kewajiban terhadap sesama hidup
  • Kewajiban terhadap Masyarakat
  •  Kewajiban Terhadap Dasadarma
Dari Dasadarma, kita dapat menjabarkan menjadi banyak sikap hidup (pola tingkah laku) sehari-hari, seperti misalnya :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Beribadah menurut agama masing – masing dengan sebaik – baiknya. Dengan menjalankan semua perintah – perintahNya serta meninggalkan segala larangan – laranganNya
  • Patuh dan berbakti kepada orang tua.
  • Sayang kepada saudara, dsb.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  • Menjaga kebersihan sanggar bakti, kelas dan lingkungan sekolah.
  • Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun faunanya.
  • Membantu fakir miskin, anak yatim piatu, orang tua jompo.
  • Mengunjungi yang sakit, dsb.
3. Patriot yang sopan dan Kesatria
  • Mengikuti upacara sekolah atau upacara latihan dengan baik.
  • Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
  • Ikut serta dalam pertahanan bela Negara
  • Belajar disekolah dengan baik
  • Ikut serta dalam kegiatan – kegiatn kemasyarakatan. Dsb.
4. Patuh dan suka bermusyawarah
  • Mengerjakan tugas – tugas dari guru, Pembina atau orang tua dengan sebaik baiknya
  • Patuh kepada orang tua, guru, dan Pembina
  • Berusaha mufakat dalan setiap musyawarah
  • Tidak mengambil keputusan yang tergesa – gesa, yang didapatkan tanpa melalui musyawarah
5. Rela menolong dan Tabah
  • Berusaha menolong orang yang sedang mengalami musibah atau kesusahan.
  • Setiap menolong tidak meminta pamrih atau mengharapkan imbalan.
  • Tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan
  • Tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa.
  •  Bersedia menolong tanpa diminta, dsb.
6. Rajin, Terampil dan Gembira.
  • Tidak pernah membolos dari sekolah.
  • Selalu hadir dalam setiap pertemuan pramuka.
  •  Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna
  • Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan.
7. Hemat Cermat dan Bersahaja.
  • Tidak boros dan tidak bersikap hidup mewah.
  • Rajin menabung.
  • Teliti dalam melakukan sesuatu.
  • Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih – lebihan.
  • Biasa membuat perencanaan setiap akan  melakukan tindakan, dsb.
8. Disiplin Berani dan Setia
  • Selalu menepati waktu yang ditentukan.
  • Mendahulukan kewajiban terlebih dahulu dibanding haknya.
  • Berani mengambil keputusan.
  • Tidak pernah mengecewakn orang lain.
  • Tidak pernah ragu – ragu dalam bertindak, dsb.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
  • Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh – sungguh.
  • Tidak pernah mengecewakan orang lain.
  • Bertanggung jawab dalam setiap tindakan.dsb.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
  • Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak pernah berbohong
  • Tidak pernah menyusahkan atau mengganggu orang lain.
  •  Berbuat baik kepada semua orang, dsb.



Tuesday, November 15, 2016

The Boy Scouts and The Beginning (Gerakan Pramuka dan Permulaannya)

On January 24, 1908, the Boy Scouts movement begins in England with the publication of the first installment of Robert Baden-Powell’s Scouting for Boys. The name Baden-Powell was already well known to many English boys, and thousands of them eagerly bought up the handbook. By the end of April, the serialization of Scouting for Boys was completed, and scores of impromptu Boy Scout troops had sprung up across Britain.
In 1900, Baden-Powell became a national hero in Britain for his 217-day defense of Mafeking in the South African War. Soon after, Aids to Scouting, a military field manual he had written for British soldiers in 1899, caught on with a younger audience. Boys loved the lessons on tracking and observation and organized elaborate games using the book. Hearing this, Baden-Powell decided to write a nonmilitary field manual for adolescents that would also emphasize the importance of morality and good deeds.
First, however, he decided to try out some of his ideas on an actual group of boys. On July 25, 1907, he took a diverse group of 21 adolescents to Brownsea Island in Dorsetshire where they set up camp for a fortnight. With the aid of other instructors, he taught the boys about camping, observation, deduction, woodcraft, boating, lifesaving, patriotism, and chivalry. Many of these lessons were learned through inventive games that were very popular with the boys. The first Boy Scouts meeting was a great success.
With the success of Scouting for Boys, Baden-Powell set up a central Boy Scouts office, which registered new Scouts and designed a uniform. By the end of 1908, there were 60,000 Boy Scouts, and troops began springing up in British Commonwealth countries across the globe. In September 1909, the first national Boy Scout meeting was held at the Crystal Palace in London. Ten thousand Scouts showed up, including a group of uniformed girls who called themselves the Girl Scouts. In 1910, Baden-Powell organized the Girl Guides as a separate organization.
The American version of the Boy Scouts has it origins in an event that occurred in London in 1909. Chicago publisher William Boyce was lost in the fog when a Boy Scout came to his aid. After guiding Boyce to his destination, the boy refused a tip, explaining that as a Boy Scout he would not accept payment for doing a good deed. This anonymous gesture inspired Boyce to organize several regional U.S. youth organizations, specifically the Woodcraft Indians and the Sons of Daniel Boone, into the Boy Scouts of America. Incorporated on February 8, 1910, the movement soon spread throughout the country. In 1912, Juliette Gordon Low founded the Girl Scouts of America in Savannah, Georgia.
In 1916, Baden-Powell organized the Wolf Cubs, which caught on as the Cub Scouts in the United States, for boys under the age of 11. Four years later, the first international Boy Scout Jamboree was held in London, and Baden-Powell was acclaimed Chief Scout of the world. He died in 1941.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada tanggal 24 Januari 1908, gerakan Pramuka dimulai di Inggris dengan penerbitan buku pertama dari Scouting for Boys karya Robert Baden Powell. Nama Baden Powell sudah banyak dikenal oleh anak laki-laki Inggris saat itu, dan ribuan dari mereka memborong buku pegangan tersebut. Pada akhir April, serialisasi Scouting for Boys selesai, dan sejumlah pasukan Pramuka dadakan pun bermunculan di seluruh Inggris.
Pada tahun 1900, Baden Powell menjadi pahlawan nasional di Inggris untuk perjuangan selama 217 hari di Mafeking dalam Perang Afrika Selatan. Segera setelah itu, Aids to Scouting, buku panduan bidang militer yang ditulisnya untuk tentara Inggris pada tahun 1899, diikuti pula oleh khalayak yang lebih muda. Anak-anak menyukai pelajaran tentang pelacakan dan observasi serta permainan rumit yang terorganisir dalam buku tersebut. Mendengar ini, Baden Powell memutuskan untuk menulis sebuah buku panduan nonmiliter untuk remaja yang juga akan menekankan pentingnya moralitas dan perbuatan baik.
Pada awalnya, ia memutuskan untuk mencoba beberapa ide-idenya pada sekelompok anak laki-laki. Pada tanggal 25 Juli 1907, ia membawa kelompok berisi 21 orang remaja menuju Brownsea Island di Dorsetshire di mana mereka mendirikan kemah selama dua minggu. Dengan bantuan instruktur lainnya, ia mengajarkan anak-anak tentang berkemah, observasi, deduksi, kerajinan kayu, berperahu, cara menyelamatkan nyawa, patriotisme, dan watak ksatria. Banyak dari pelajaran tersebut dipelajari melalui permainan inventif yang sangat populer di kalangan anak laki-laki. Pertemuan Pramuka yang pertama adalah sukses besar.
Dengan keberhasilan Scouting for Boys, Baden Powell mendirikan kantor pusat Pramuka, yang menjadi tempat mendaftarnya para Pramuka baru dan dirancangnya seragam Pramuka. Pada akhir 1908, terdapat 60.000 orang Pramuka, dan pasukan mulai bermunculan di negara-negara Persemakmuran Inggris di seluruh dunia. Pada bulan September 1909, pertemuan Pramuka nasional yang pertama diadakan di Crystal Palace di London. Sepuluh ribu Pramuka muncul, termasuk sekelompok gadis berseragam yang menyebut diri mereka Girl Scouts. Pada tahun 1910, Baden Powell membentuk Girl Guides sebagai organisasi yang terpisah.
Versi milik Amerika dari Pramuka memiliki asal-usul sendiri yang berawal dari sebuah kejadian di London pada tahun 1909. Penerbit dari Chicago, William Boyce, hilang dalam kabut ketika seorang Boy Scout datang membantunya. Setelah membimbing Boyce ke tempat tujuannya, anak itu menolak uang tip, menjelaskan bahwa sebagai seorang  Boy Scout ia tidak akan menerima pembayaran untuk perbuatan baik. Perlakuan ini menginspirasi Boyce untuk membentuk berbagai organisasi pemuda di beberapa wilayah regional AS, khususnya Woodcraft Indians dan the Sons of Daniel Boone, bergabung ke dalam Boy Scouts of America. Didirikan pada tanggal 8 Februari 1910, gerakan itu segera menyebar di seluruh negeri. Pada tahun 1912, Juliette Gordon Low mendirikan Girl Scouts of America di Savannah, Georgia.
Pada tahun 1916, Baden Powell membentuk Wolf Cubs, yang menjadi wadah Pramuka di Amerika Serikat untuk anak laki-laki di bawah usia 11 tahun. Empat tahun kemudian, Jambore Internasional Pramuka yang pertama diselenggarakan di London, dan Baden Powell pun dikenal sebagai Ketua Pramuka dunia. Baden Powell meninggal pada tahun 1941.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baden-Powell in 1896
(Foto Baden Powell tahun 1896)

Three Scouting pioneers: Robert Baden-Powell (seated), Ernest T. Seton (left), and Dan Beard (right)
(Tiga Pendiri Kepramukaan: Robert Baden-Powell (tengah), Ernest T. Seton (kiri), dan Dan Beard (kanan))

Statue of Baden-Powell by Don Potter in front of Baden-Powell House in London
(Patung penghargaan kepada Baden Powell yang dibuat oleh Don Potter di depan Baden Powell House di London

Here is a video made by a group of creative Boys Scouts. They made a music video entitled "Born to be a Scout" as part of "Scout Camp: The Movie".
(Berikut ini sebuah video yang dibuat oleh sekelompok Pramuka yang kreatif. Sebuah video musik berjudul "Born to be a Scout" sebagai bagian dari film "Scout Camp: The Movie".

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Reference:
http://www.history.com/this-day-in-history/boy-scouts-movement-begins
https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Baden-Powell,_1st_Baron_Baden-Powell
https://www.youtube.com/watch?v=HlIE9cF4j0s
The translation to Bahasa Indonesia is done with the help of https://translate.google.co.id/